Postingan

Ketika Sedang Jatuh Cinta

Gambar
    Sumber : Fikiran yang cemarut Ketika seseorang berusia remaja umumnya akan timbul rasa tertarik kepada lawan jenis yang seringkali diartikan dengan perasaan mencintai yang biasanya menggebu-gebu. Lalu ketika rasa cinta ini terbentur oleh agama, banyak yang akhirnya merasa resah bahkan sampai nekat melanggar syariat. Pertanyaannya, bagaimanakah seharusnya ketika kita merasakan jatuh cinta? Rasa suka, jatuh cinta, mencintai dan sejenisnya itu perasaan fitrah yg diturunkan Allah kepada manusia. Hal tersebut jelas tidak dilarang, hanya saja dibatasi supaya tidak terjadi hal-hal yg tidak diinginkan. Contoh yang ekstrem kalau sampai kebablasan hamil diluar nikah. Hal tersebut tidak dipungkiri bisa saja terjadi ketika dua orang yang berlainan jenis berdua-duaan apalagi ditempat tertutup, rasa penasaran, ingin menyentuh bahkan memiliki akan timbul secara naluriah. Tapi kalau dalam agama itu katanya karena bisikan syetan. Nah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan itula

PERSPEKTIF BAPAK DARI KACAMATA ANAK

Gambar
Sumber : Jumat Malam (22/11) saya dan teman-teman menonton film Frozen 2. Jumat malam (22/11) saya pergi ke sebuah bioskop untuk menonton film Frozen 2 bersama teman-teman. Sedikit review , alurnya agak cepet karena mungkin film juga ya? Overall filmnya bagus, banyak pesan moralnya. Seusai menonton, saya langsung pulang dan pesan grab bike seperti biasa. First impresinya ketemu sama bapak driver agak takut soalnya udah malam, perjalanan jauh lalu si bapak seperti "gimana gitu". Alasan saya menyimpulkan demikian karena si bapak akrab dengan mas yang jaga parkiran di depan mall . Lalu segera saya tepis dan berusaha positif sambil tetap berdzikir dalam hati supaya ketakutan saya mereda. Dalam perjalanan ternyata bapaknya memang asyik. Awalnya sempat kurang tau lokasi tujuan saya, tapi setelah sedikit penjelasan akhirnya kami sepakat untuk lewat jalan A yang agak sepi tadi. Disitu saya lagi-lagi masih merasa was-was walaupun saya sedikit bisa ilmu beladiri yaitu kara

TEMPAT REKOMENDASI UNTUK PRODUKTIF

Gambar
sumber : ilustrasi tempat rekomendasi untuk produktif Seiring bertambah pesatnya era digital, kantor juga semakin berevolusi. Kalau dulu kantor harus selalu disatu tempat, sekarang dengan inovasi para pengusaha, kantor bisa disewakan utamanya untuk para content creator , penulis dan kawan-kawannya. Nah, kantor ini bernama Co- Working Space. Co- Working Space berasal dari bahasa inggris yang berarti ruang untuk bekerja dan menghasilkan karya, baik individu ataupun kelompok. Konsepnya mengedepankan berbagi atau sharing . Di Malang sendiri, sekarang juga sudah banyak Co- Working Space yang bisa digunakan baik secara berbayar atau gratis. Untuk total keseluruhan ada sekitar 13 Co- Working Space.  Berikut ini beberapa daftar tempat-tempatnya: 1. Ngalup Co- Working Space.  Tempat ini udah hits banget dikalangan milenial. Sering mengadakan workshop dan bekerjasama dengan beberapa perusahaan ternama. Lokasinya berada di Jalan Sudimoro - Lowokwaru. Di tempat ini disediakan ber

ALASAN KARYAWAN RESIGN

Gambar
Sumber : netijen +62 Seringkali seorang karyawan merasa kurang cocok bekerja disebuah perusahaan karena gaji kecil, pekerjaan yang dibebankan tidak sesuai dengan jobdesk dan alasan-alasan lainnya. Berdasarkan ulasan dari Robert Walter Asia (kompas.com), ada sekitar 5 alasan seorang karyawan memutuskan resign dari pekerjaannya. Alasan itu berdasarkan survei yang dilakukan dibeberapa negara termasuk Indonesia dengan 771 pencari kerja dan 496 manajer perekrut karyawan. 1. Kurang bisa berkembang  Dalam temuan Robert Walter, alasan ini menjadi salah satu alasan terbesar pekerja keluar dari pekerjaan. Hal ini karena pekerja profesional menginginkan adanya pertumbuhan dalam dirinya entah dalam hal skill ataupun jenjang karir.  2. Gaji rendah Ini adalah alasan terbesar kedua karyawan memutuskan hengkang dari perusahaan karena tidak dipungkiri, selain mencari pengalaman, karyawan juga butuh uang untuk mencukupi kehidupannya.  Beberapa perusahaan masih suka menerapkan

Setelah Lulus Lalu Apa?

Gambar
Sumber: design creative santi Sekarang sudah memasuki tahun ajaran baru, angkatan lama lulus dan angkatan baru masuk. Bagi yang baru masuk studi tentunya akan dipusingkan masalah pelajaran, atau tugas yang menumpuk. Sementara bagi yang sudah lulus, pastinya merasa senang atau bahagia karena sudah terbebas dari beban tugas dan guru/dosen killer. Tapi jangan terlalu larut, karena masa depan menantimu wahai para lulusan baru. Setelah lulus studi, permasalahan yang dihadapi akan lebih kompleks lagi. Ada berbagai pilihan yang menanti, seperti mau lanjut kerja, kuliah lagi atau menikah saja. Tentunya dalam memutuskan hal tersebut tidak mudah. Seandainya memutuskan untuk kerja, lalu kerja apa, dimana kerjanya? Apakah sesuai passion atau sesuai bidang yang ditekuni semasa menempuh studi? Lalu kerja di wilayah lokal atau nasional bahkan internasional? Kemudian kalau memutuskan studi lagi, akan timbul beberapa permasalahan seperti mau lanjut dimana? Jurusan apa? Apakah biayanya ada?

GENERASI MILlENIAL YANG KRISIS IDENTITAS

Gambar
Sumber: desain kreatif Santi Beberapa orang bahkan kebanyakan pasti pernah merasakan bingung ketika sudah menyelesaikan studinya, entah itu sekolah atau kuliah. Biasanya pertanyaan yang sering muncul adalah "Mau ngapain setelah lulus?" atau "Lanjut kuliah, kerja atau nikah?" "Temen sudah begitu, saya kok masih begini?". Pastinya pertanyaan itu cukup sulit untuk dijawab karena sebagian orang hanya berfokus pada masa sekarang atau masa lalu, bukan masa depan. Nah, dari contoh kasus itu, bisa jadi seseorang sedang merasakan yang namanya Quarter Life Crisis , dimana seseorang merasakan takut atas kelanjutan hidup di masa depan, yang di dalamnya terdapat urusan karir, relasi dan kehidupan sosial (Fischer,2008). Biasanya perasaan-perasaan itu muncul pada seseorang yang berusia 20-29 tahun. Hal ini terjadi karena proses perkembangan manusia atau masa transisi dari masa remaja ke masa dewasa awal atau bisa disebut Emerging Adulthood (Arnett, 2004, Blac

LANGKAH PERTAMA

Gambar
Sumber: dokumentasi pribadi Minggu (23/06/19) Saya dan kawan-kawan relawan Nusantara Malang melakukan pendakian ke gunung Panderman Batu. Kami berangkat dari Malang sekitar jam 7 pagi, dan sampai sekitar jam 8 pagi. Nahasnya, sebagian dari kami mengendarai motor matic. Alhasil, kami harus berjalan kaki untuk sampai di pos awal. Dari sinilah perjalanan kami dimulai. Awalnya cuaca masih terasa dingin menusuk tulang, namun karena medan yang didaki sangat menanjak kami semua mulai merasa kepanasan dan tidak nyaman. Peluh sudah mulai bercucuran. Berkali-kali kami harus berhenti karena kelelahan. Musabab rata-rata dari kami baru pertama kali melakukan pendakian. Bahkan saya, juga baru pertama untuk usia kepala duaan. Setelah menghabiskan beberapa jam, akhirnya sampailah kami semua di pos awal pendakian. Walaupun peluh sudah bercucuran, tapi semangat justru tidak tersurutkan. Kamipun melanjutkan perjalanan. Untuk awal-awal perjalanan jujur saya merasa ingin menyerah. Medan yang