RAMADHAN DITENGAH PANDEMI COVID-19 | SEJUMLAH KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN DI KOTA MALANG

Sumber: canva

Tidak terasa Ramadhan di tahun 2020 akhirnya tiba. MUI melalui konferensi persnya yang dilaksanakan 23 April 2020 menyatakan apabila ramadhan tahun ini jatuh pada tanggal 24 April 2020.

Dalam konferensi persnya, sejumlah himbauan yang sedikit ekstrim diberikan karena ramadhan tahun ini jatuh bertepatan dengan datangnya pandemi yang diklaim setiap 100 tahun sekali yaitu wabah Covid-19.

Tidak cuma MUI, PBNU juga memberikan himbauan, diantaranya:
1. Melaksanakan ibadah puasa dengan #dirumahsaja
Dalam hal ini, tidak ada yang namanya sahur dan berbuka puasa on the road. Kalau mampu lebih baik membagikan sembako saja. Padahal ini yang ditunggu setiap datangnya bulan ramadhan, jadi harus ikhlas ya. Metupnya online saja heheh.

2. Tidak lupa membayar zakat, baik zakat fitrah dan zakat mal
Di dalam islam ada 8 orang yang berhak menerima zakat. Implementasinya, didalam situasi yang sulit sekarang ini khusunya dibidang ekonomi bisa diberikan pada para karyawan yang terdampak PHK, driver ojol dan orang-orang yang penghasilan setiap harinya hanya cukup untuk bertahan hidup. Alhamdulilahnya, masyarakat Malang Raya berbondong-bondong bersatu untuk memberikan sejumlah bingkisan pada yang membutuhkan. Pergerakan ini diinisiasi oleh sejumlah pihak mulai dari mahasiswa, dan sejumlah organisasi yang ada di Malang Raya.

Sementara di kota Malang sendiri, Pemkot Malang mengatur beberapa hal yang harus dilakukan masyarakat selama pandemi dengan menerbitkan Surat Edaran, diantaranya:

1. Penutupan tempat hiburan, tempat rekreasi serta pembatasan jam operasional tempat usaha yang awalnya hanya sampai tanggal 21 April 2020 diperpanjang sampai 5 Mei 2020, tapi BNPB memperkirakan sampai 29 Mei 2020. Banyak pusat-pusat perbelanjaan yang juga dihimbau untuk tutup seperti matos, ramayana, dll. Kalau memang tenant masih ingin beroperasi diberi batas waktu mulai dari jam 7 pagi sampai jam 8 malam. Ini berlaku untuk restoran dan tempat-tempat kuliner juga.

2. Dilarang mengadakan pasar takjil. Larangan tersebut akan dipertegas dengan keluarnya Surat Edaran yang saat ini masih dalam proses. Nantinya, didalam surat itu mengatur hal-hal yang dilarang selama pandemi Covid-19.

Dari sekian banyaknya peraturan yang dikeluarkan pemda, ada 1 kebijakan yang ditolak untuk diterapkan di kota Malang yaitu PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Hal itu dikarenakan kota Batu dan Kab. Malang tidak ikut mengajukan. Akhirnya Pemkot Malang menghimbau camat, lurah dan masyarakat untuk meminimalisir kegiatan diluar rumah. Akibat dari kebijakan tersebut ada sejumlah wilayah yang apabila warganya ingin keluar rumah harus menunjukkan surat yang menerangkan alasan keluar rumah. 

Pemda memang sudah berusaha keras untuk membuat peraturan supaya dipatuhi oleh masyarakatnya, tetapi pada implementasinya, masih ada masyarakat yang melanggar seperti tetap mengadakan shalat berjamaah di masjid, melakukan kenduren, dan masyarakat masih bebas berkeliaran diluar tanpa perlindungan diri seperti memakai masker, dsb. Hal tersebut tidak bisa disalahkan juga karena mereka memiliki dasar yang kuat masing-masing.

Lalu bagaimana kebijakan di daerahmu? Apakah masyarakat sudah menerapkan semuanya? Atau masih ada yang bandel? Share di kolom komentar ya!

Apapun itu, selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga diberi kelancaran, tetap sehat sampai akhir kemenangan.

Sumber: 
https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/19/182300265/ini-imbauan-pbnu-soal-ibadah-ramadhan-di-tengah-pandemi-corona?page=all

https://www.jatimtimes.com/baca/213254/20200421/192900/penutupan-tempat-hiburan-dan-tempat-usaha-di-kota-malang-diperpanjang-sampai-5-mei

https://www.jatimtimes.com/baca/213287/20200422/113400/pemkot-malang-larang-pasar-takjil

https://www.medcom.id/nasional/daerah/8koBlMdb-pengajuan-psbb-ditolak-kota-malang-perketat-physical-distancing


#Day(1)
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChalenggeHRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#RamadanDitengahPandemi