Cara Menyelamatkan Data Penting Agar Tidak Hilang
Bagi sebagian orang, data menjadi
harga mati dalam mempertahankan bisnis. Apalagi menjadi seorang
sekretaris atau tenaga administrasi harus memiliki pengetahuan yang cukup
bagaimana cara menyimpan data dengan benar. Pada umumnya kita akan menyimpan data pada
komputer kemudian membuat backupan data dalam Harddisk, tetapi media simpan seperti Harddisk dalam
kondisi normal hanya mampu bertahan rata-rata 3-5 tahun. Lalu apa
yang akan terjadi setelah masa berlaku tersebut telah usai ? Apakah data yang
telah kita simpan akan hilang ? Nah, cara termudah adalah dengan melakukan backup rutin pada data penting. Cara lain adalah dengan melakukan
penyimpanan secara online. Banyak situs
gratis yang menyediakan fasilitas penyimpanan online, karena tentu saja
mencegah lebih baik daripada mengobati. Tapi bagaimana solusinya jika sebuah
data penting sudah terlanjur hilang? sebelum dibawa ke tukang recovery, ada
baiknya kita mencoba menyelamatkan data tersebut sendiri. Berikut ini
adalah beberapa cara menyelamatkan data yang mungkin hilang baik akibat
kesengajaan maupun ketidak sengajaan, baik karena system failure, virus dll.
1.
Terhapus dari Recycle Bin
Pada dasarnya dalam File System
Windows data diindeks dalam sebuah table, data tersebut di-hidden
atau disembunyikan karena merupakan data crusial pada sebuah komputer. aplikasi
lain, membaca Table ini saat melakukan operasi sebuah file. ketika anda
menghapus sebuah file dari windows explorer, sebenarnya Windows tidak
benar-benar menghapusnya melainkan memindahkanya ke Recycle Bin. jika
setting Folder Option di Explorer dengan show hidden file, dapat dilihat bahwa
folder yang dihapus disimpan dalam hidden folder bernama $RECYCLE.BIN. kita
anda memanggil melakukan operasi Empty Recycle Bin, sekali lagi Windows
tidak benar-benar menghapus data anda. dia hanya menulis di table File
System-nya dengan mengatakan bahwa sector sekian track sekian
dalam harddisk telah dihapus dan dapat diisi dengan data lain. secara
fisik data tidak hilang secara logic data telah hilang karena semua aplikasi
saat me-request data yang bersangkutan melalui komunikasi OS, akan
mengembalikan nilai bahwa data tidak ada.
Jadi sebenarnya data tersebut tidak
hilang selama belum diisi dengan data lain. jadi jika data terhapus di Recycled
Bin jangan pernah menambahkan file ke Harddisk tersebut agar data yang lama
tadi tidak ditimpa dengan data yang baru, sehingga kemungkinan besar data masih
bisa diselamatkan. untuk menyelamatkan data yangterhapus dari Recycled Bin,
dibutuhkan software yang bisa membaca keseluruhan isi table File System tanpa
memperdulikan setting dari table. salah satu software gartis yang bisa
digunakan adalah Tune up Utilities. software ini berbayar tapi anda bisa
memakai versi trial untuk 30 hari. untuk step-stepnya, setelah anda menjalankan
software Tune Up Utilities, pilih Fix Problem -> Restore Deleted
File. setelah dialog restore keluar, tentukan dimana letak dari file yang
ingin anda restore, sebagai contoh saya ingin menemukan data di Disk D :
Data klik Next, dan masukan kata kunci dari nama file tersebut. klik Next
dan barkan Tune Up tilities berjalan, setelah itu akan ditampilkan
file-file yang terhapus dengan kata kunci tadi, beserta perkiraan kondisinya.
jika kondisi file good anda bisa melakukan restorasi, poor
berarti ada sebagian/seluruh rusak (akibat tertimpa data lain). Klik Restore,
pada dialog yang muncul pilih Restore to and alternate folder, karena
lebih aman ,ini untuk menghindari jika anda ingin merestore data berikutnya,
jangan sampai data baru yang di restore ini menimpa data lain yang juga
ingin di restore, untuk itu sebaiknya pindahkan data yang ingin di
restore pada Local Disk yang berbeda atau Flash Disk misalnya.
2.
Hilang Karena Serangan Virus
Terkadang ada beberapa virus yang
menyerang komputer anda tidak merusak data anda melainkan hanya menamakan
dirinya persis seperti nama file anda. misalnya anda memiliki nama file
kantor.docx, maka virus akan menyamarkan diri dengan nama kantor.exe, perhatikan
format atau extensi dari virus tetaplah *.exe, karena dia adalah aplikasi,
namun jika setting pada Explorer anda memilih opsi , Hide Extensions for
Known File Type, makaekstensi *.exe dan *.docx tidak akan ditampilkan
sehingga bagi pengguna awam akan melihat bahwa kedua file tersebut sama,
parahnya lagi, virus tersebut biasanya men-setting icon dirinya
dengan icon mirip *.docx. biasanya virus tertentu hanya meng-hidden
file anda, sehingga yang tampak hanya file virus yang disangka
file asli (dalam kasus ini virus meng-hidden file kantor.docx) jika anda
meng-copy pun yang ter-copy bukan file asli anda melainkan
file virus. untuk mengembalikan file tersebut anda bisa memberikan opsi Show
Hidden File di Explorer. jika opsi Explorer di disable
oleh virus, maka anda bisa menggunakan Linux, dengan melakukan boot live CD
Linux, dan anda dapat melihat bahwa file anda masih dalam keadaan aman
(terkadang ada juga beberapa virus yang menghapus file anda, jika hal ini
terjadi maka data tidak dapat dikembalikan). setelah mendapatkan data anda via
Linux, anda dapat meng-install ulang komputer anda atau melakukan scan
dengan antivirus.
3.
System Operasi Rusak
Hampir sama dengan penyebab karena Serangan
virus, system operasi yang rusak pada dasarnya tidak ikut serta merta merusak
data, hanya saja karena OS sedang ngadat maka data tidak dapat diambil, dibaca
atau diedit. untuk kembali membaca datanya bagaimana ? gampang tinggal install
ulang saja komputer , secara otomatis setelah komputer kembali normal data juga
kembali dapat dibaca.lalu bagaimana jika untuk mengintall ulang, saya harus
memformat, padahal datanya ada pada partisi yag akan di-format. cara
paling gampang anda tinggal mengambil harddisk-nya kemudian tancapkan ke
komputer lain sebagai slave, lalu silakan ambil datanya. jika tidak punya
komputer lain, gunakan konverter SATA/IDE to USB dan silakan baca di laptop,
jika tidak ada laptop juga, silakan lakukan hal yang sama seperti saat anda
menyelamatkan data akibat serangan virus.
4.
Bad Sector atau Harddisk tidak sengaja ter-Format
Format dalam hal ini adalah untuk menghapus keseluruhan data
dan membuat table baru untuk penyimpanan data. sebenarnya Format yang
dilakukan oleh komputer hanya mengahpus keseluruhan Table File System,
kemudian melakukan cek pada keseluruhan harddisk untuk mencari bad
sector, sector yang rusak secara otomatis akan dianggap tidak ada atau ignore
dalam proses format. sehingga pada saat selesai format hanya sector-sector
dan track-track yang health saja yang muncul. karena sejatinya
data masih ada di dalam Harddisk, pada harddisk yang terformat kita
dapat mengembalikan seluruh data yang hilang, selama data tersebut tidak
ditimpa oleh data lain. salah satu software yang dapat mengembalikan data
terformat adalah EASUS Data Recovery Wizard, software ini
berbayar, tapi untuk kepentingan trial mungkin anda dapat men-download-nya
secara gratis. berikut ini adalah step-by-step menggunakanya.
terdapat 3 menu untuk Recovery, pertama Delete
File Recovery adalah untuk menghapus data hasil Recovery. kedua Complete
Recovery, untuk melakukan Recovery pada keseluruhan Harddisk, dan
ketiga adalah Partition Recovery, untuk mengembalikan sebauh partisi
dari Harddisk. jika Harddisk anda hanya memiliki satu partisi maka tidak
ada bedanya antara pilihan kedua dan ketiga. jika harddisk rusak karena Deleted
Volume, hidden volumes, failed operation/file system maka
harus memilih Partition Recovery. Jika anda tidak bisa booting ke OS,
silakan ambil Harddisk-nya dan cari komputer lain, kemudian jadikan Harddisk
tersebut sebagai Slave untuk melakukan Recovery Data.
Tahap kedua adalah memilih cara penyelamatan yang ingin
dilakukan, Search All Lost File Automatically untuk melakukan pencarian
pada seluruh file yang ada. Search Lost File by Type, untuk melakukan
pencarian pada type file tertentu. opsi Ignore Bad Sector adalah
opsi untuk tidak melakukan pencarian pada Bad Sector. pilih opsi ini
jika data anda yakin bahwa data yang anda cari tidak hilang secara tiba-tiba
melainkan memang karena ketidak sengajaan anda memformat Harddisk.
Tahap ketiga adalah memilih partisi harddisk mana yang akan di-recovery,
tentu saja jika data anda yang hilang adalah di C, maka anda tidak perlu
melakukan pncarian di D:. sebagai contoh disini yang ingin diselamatkan datanya
ada di G:Private. tapi jika anda memang tidak yakin dimana file anda, anda
dapat memilih seluruhnya.
Berikutnya adalah membeiarkan
software berjalan sesuai dengan fungsinya. proses ini dimanakan Intelligent
Searching, program aan melakukan scan pada partisi yang dipilih,
mengumpulkan dan menganalisa, setiap byte, proses ini membutuhkan waktu
yang lumayan tergantung kapasitas harddisk dan jumlah datanya.
Setelah seluruh partisi dianalisis,
maka akan ditampilkan mana partisi yang mungkin masih bisa diselamatkan dan
mana yang memang sudah tidak mungkin lagi. disana ada sugestion yang
mana berisi nasehat atau pesan mengenai mana partisi yang paling dianjurkan
untuk diselamatkan datanya.
Software akan berjalan dan menunjukan mana
partisi yang dapat direcovery dan mana partisi yang tidak mungkin untuk
direcovery, proses selanjutnya adalah melakukan building tree,
tunggu hingga proses ini selesai, anda bisa melakukanya dengan menonton TV atau
menikmati secangkir teh, karena akan membutuhkan waktu yang ya… cukup
membosankan.
Setelah proses building Tree selesai
bagian akhir adalah software akan menampilkan struktur directory
yang telah ia susun. anda tinggal mencari dimana file anda yang hilang
disimpan, jika masih ada disana artinya data anda bisa diselamatkan, jika tidak
ya… silakan buat datanya lagi :D, karena mungkin data anda benar-benar sudah
wafat :p
5.
Harddisk Failure
Harddisk Failure biasanya terjadi karena kerusakan
fisik pada Harddisk jika hal ini yang terjadi maka sudah saatnya anda
membongkar komponen Harddisk anda. ini adalah cara terakhir yang sangat tidak
dianjurkan bagi mereka yang pemula. jika harddisk anda masih garansi akan
sangat baik jika membawa datanya ke produsen untuk digaransikan. jika sudah
tidak garansi maka bisa membawanya ke jasa-jasa pembongkaran harddisk, tapi
tentu dengan biaya yang tidak sedikit. jika anda memang berencana untuk
membongkar harddisk anda sendiri, maka persiapkan mental jika nanti ternyata
harddisk anda akan benar-benar rusak dan tidak dapat digunakan lagi. oleh sebab
itu saya selaku penulis tidak bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan nanti, Try With Your Own Risk, Cobalah dengan Resiko Tanggung
Sendiri.
untuk memperbaiki fisik harddisk tidak banyak yg dapat
dilakukan. karena ukuran komponennya yang kecil, juga mudah sekali terjadi
kerusakan. berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan jika membongkar
harddisk.
1. buka semua sekrupnya menggunakan obeng, untuk
harddisk yang tidak pernah dibongkar biasanya ada beberap sekrup yang ditutupi
stiker garansi, jika berniat membukanya harus merusak stiker garansinya tentu
saja ini menghilangkan garansi, jika masih garansi mendhing dibawa ke service
resmi.
2. lihat pada bagian platter harddisk, pastikan dapat
beotasi dengan benar, jangan menyentuh bagian piringan harddisk karena bisa
merusak datanya,
3. kemudian lihat bagian head, apakah head masih dapat
berjalan dengan benar (hati-hati dengan head, sebenarnya head tidak secara
langsung menyentuh piringan harddisk, ada jarak sekitar 0.05 mm antara head
dengan piringan).
4. pastikan sirkulasi harddisk tidak ada yang
menghambat entah kena debu dll.
5. cek bagian pcb harddisk, bila perlu bongkar dan
pada tiap socketnya, bersihkan dengan menggosok karet penghapus, kemudian
bersihkan memakai alkohol dengan bantuan cotton bud.
6. tutup kembali harddisk, dan coba jalankan, jika
data berhasil terbaca segera copy karena kemungkinan usia harddisk tidak akan
lama lagi.
Komentar
Posting Komentar