Sinergitas Pemerintah bersama Masyarakat dalam Membangun Peradaban Bangsa

Sumber: google

Kemarin (8/02) seorang bocah berusia sekitar 10 tahun hanyut di sungai yang berada di Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang. Korban hanyut waktu sedang asik memancing bersama teman-temannya.

Hari itu cuaca sedang buruk, sepanjang hari cuaca mendung dan sempat turun hujan beberapa kali dalam sehari. Entah saking karena minimnya pengetahuan anak-anak atau memang karena minimnya pengawasan dari orang tua, mereka pergi ke sungai untuk memancing.

Sebelum kejadian, korban pulang dari sekolah dan tidak menjumpai siapapun di rumahnya. Lalu teman-temannya datang dan mengajak si korban memancing. Merasa tidak ada yang melarang, korban berangkat bersama teman-temannya.

Pada saat hanyut, korban sempat di tolong oleh teman-temannya. Tapi karena tidak cukup mampu menolong, maka mereka mencari pertolongan lain. Kebetulan ada seorang warga yang sedang mencari rumput, dia berbaik hati menolong si korban. Tapi karena cukup lama korban tenggelam dan hanyut, jasadnya ditemukan beberapa ratus meter dari tempat kejadian dan langsung di evakuasi.

Miris!! Lagi-lagi anak kecil menjadi korban atas kebencanaan. Walaupun hal ini karena faktor alam, tetapi harusnya masih bisa dicegah.

Pencegahan ini harusnya dilakukan oleh orang tua sebagai pendidik di lingkungan keluarga, dengan cara memberikan edukasi atau pemahaman kepada si anak kalau cuaca sedang buruk-buruknya dan cukup ekstrim untuk bermain di sungai. Jadi untuk sementara belum bisa main disungai.

Disini orang tua tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Karena memang para orang tua di desa ini tidak berpendidikan tinggi. Mereka hanya tau bagaimana cara bertahan hidup, mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan tak jarang si Ibu yang mengadu nasib ke negeri tetangga untuk menutupi semua kekurangan, termasuk ibu si anak yang tenggelam ini.

Menanggapi permasalahan seperti ini, harusnya Pemerintah ikut berperan aktif memberikan edukasi kepada para warga utamanya di daerah terpencil. Selain edukasi, Pemerintah juga bisa memberdayakan masyarakat terpencil supaya lebih produktif. Jadi mampu menopang perekonomian. Terlepas dari semua itu, infrastruktur memang masih harus diperbaiki. Karena untuk tahun 2019 era industri 4.0 bahkan hampir menjadi society 5.0, masih banyak sekali daerah tertinggal (3T).

Peran Pemerintah terhadap masyarakat harusnya bisa bersinergi dengan perguruan tinggi, lewat program-program KKN atau program lainnya. Memang selama ini sudah berjalan, tapi masih belum maksimal. Mahasiswa yang bertugas mengamalkan Tridharma Perguruan Tinggi lewat program KKN juga harusnya lebih bijak dalam menganalisis, sekiranya apa yang dibutuhkan oleh sebuah desa.

Lagi-lagi permasalahan ini bukan hanya sekedar peran orang tua dalam mendidik anak, tapi juga pemerintah sebagai pengayom masyarakat.

Saat ini Pemerintah boleh berbangga karena sudah berhasil memetakan potensi desa pariwisata. Tapi masih banyak yang perlu dijadikan bahan pertimbangan. Apalagi menyangkut desa terpencil.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2018 masih ada 14.461 desa tertinggal. Sementara desa berkembang jumlahnya 55.369 dan desa mandiri sebanyak 5.606 desa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DUNIA BROADCASTING DAN PERJALANAN MEMULAI KARYA

MENEMUKAN DIRI | IKIGAI DAN ANALISIS SWOT

Intip Keseruan Kegiatan Perkuliahan Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga