CINTAI NEGERI DENGAN MENGURANGI SAMPAH PLASTIK


Sumber: google

Beberapa waktu yang lalu Indonesia di gegerkan dengan penemuan sampah berpuluh-puluh kilo di dalam perut ikan dan menyebabkan ikan tewas.

Tidak lama kemudian, di Malang tepatnya di Pantai Sendang Biru juga ditemukan bungkus Mie Indomie yang usianya sekitar 17 tahunan atau lebih mengambang di laut.

Nah, yang terbaru lagi. Penjelajah laut asal Texas juga menemukan sampah plastik di laut terdalam, tepatnya di kedalaman 10.928m di Palung Mariana Samudra Pasifik. Menurut PBB jumlah sampahnya sekitar 100 juta ton. Selain itu, para ilmuwan juga menemukan sejumlah plastik mikro di perut mamalia laut.

Lagi-lagi permasalahan sampah utamanya plastik masih menjadi permasalahan dan mengganggu habitat makhluk hidup.

Di Malang dan kota Batu, sekarang sudah mulai menerapkan diet sampah plastik bahkan sudah ada peraturannya.

Untuk kota Batu, di Pemkotnya sudah tidak boleh menggunakan plastik. Jadi harus menggunakan Tupperware atau totebag sendiri. Bahkan sudah ada peraturannya juga.

Sementara di kota Malang, sewaktu peresmian tiga pasar rakyat yang direvitalisasi menjadi pasar modern, yaitu pasar Gadang, Klojen dan Bunulrejo juga dibagikan kantong kertas kepada para pedagang. Di beberapa swalayan atau supermarket juga sudah mulai diterapkan penggunaan totebag sendiri setiap belanja.

Peraturan-peraturan itu dibuat untuk mengurangi jumlah sampah yang setiap harinya mencapai ratusan ton. Apalagi kalau memasuki bulan ramadan, jumlah sampah selalu meningkat drastis. Belum lagi ditambah sampah rumah tangga.

Tempat-tempat pembuangan akhir (TPA) di kota Malang dan kota Batu juga selalu penuh dengan sampah dan akhirnya menumpuk.

Solusi dari Pemkot Malang selain diet sampah juga membangun pusat daur ulang (PDU) di masing-masing kelurahan.

Saat ini sudah ada sekitar 26 PDU dari total 57 kelurahan di kota Malang. Targetnya tahun 2020 seluruh PDU di kota Malang sudah selesai dibangun.

Jadi, sebagai masyarakat yang bijak juga harus sudah mulai menerapkan diet sampah plastik, seperti:

1. Bawa botol minum dan kotak makan sendiri ketika keluar, untuk meminimalisir pembelian jajan diluar. Selain untuk mengurangi sampah tentunya bisa hemat dan tetap sehat.

2. Bawa totebag atau kantong sendiri sewaktu berbelanja. Kalau jaman dulu ibu-ibu berbelanja selalu bawa angkring, tapi karena tergerus jaman tradisi itu sudah mulai pudar.

3. Daur ulang sampah supaya punya nilai ekonomis. Apalagi yang bisa menjahit atau dibuat kerajinan tangan yang lainnya. Bisa untuk mempercantik rumah juga.

4. Kurangi penggunaan tisu basah. Untuk yang punya baby mungkin agak sulit, tapi bisa dikurangi dengan menggunakan lap basah, atau hand sanitizer.

Dengan mengurangi sampah, selain menjaga ketenangan habibat juga membuat hidup tetap sehat bukan.

#Day(9)
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DUNIA BROADCASTING DAN PERJALANAN MEMULAI KARYA

MENEMUKAN DIRI | IKIGAI DAN ANALISIS SWOT

Intip Keseruan Kegiatan Perkuliahan Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga