MENGELOLA KEUANGAN UNTUK HARI KEMENANGAN


Sumber: google

Berbicara tentang mengelola keuangan atau budgeting sudah biasa dibahas dan sudah banyak yang membahas. Tapi bagaimana kalau mengelola keuangan untuk hari kemenangan atau hari lebaran supaya pasca lebaran tidak membuat kantong bolong?

Biasanya kalau sudah mendekati lebaran, orang-orang yang sudah bekerja terlalu bergantung atau mengharapkan THR atau tunjangan hari raya. Hal itu tidak salah, tapi alangkah baiknya kalau mengelola keuangan lebih baik lagi, supaya tidak terlalu ketergantungan dengan THR.

Iya kalau cair, kalau tidak bagaimana? Na'udzubillah deh.

Berikut ini beberapa tips budgeting untuk hari raya.

1. Siapkan daftar yang diperlukan selama hari raya. Misalnya, butuh beli kue, beli baju, angpau untuk saudara, dll. Estimasikan saja kira-kira butuh berapa. Totalnya 3 juta misal, dengan rincian estimasi baju 1 juta untuk orang tua, adik dan diri sendiri. Beli kue 1 juta dan angpau 1 juta. Intinya dijadikan per pos atau per bagian.

2. Persiapkan dana hari raya jauh-jauh hari. Ini meminimalisir penggunaan dana THR, selain itu dana THR bisa dialihkan ke yang lain. Atau kalau memang dana yang disiapkan jauh-jauh hari masih belum cukup, sisanya bisa ditutupi dengan dana THR. Pastinya masih ada safety. Minimal setiap bulan setelah gajian, sisihkan 10 - 20 persen untuk kebutuhan hari raya.

3. Belanja di awal bulan. Kebanyakan masyarakat belanja kebutuhan lebaran menjelang hari raya karena ada obral atau diskon. Jangan terkecoh ! Walaupun belanja diawal bulan juga tetep banyak diskon. Ini berlaku untuk belanja yang tidak basah, misal kue kering atau baju.

Selain itu, enaknya belanja diawal bulan tidak akan mengganggu konsentrasi dalam beribadah. Apalagi kalau mau mengejar 10 hari terakhir atau malam Lailatul Qadar.

Sahabat nabi saja, Abu Bakar (kalau tidak salah) sampai libur 1 bulan selama ramadan hanya untuk beribadah kepada Allah secara ful. Jadi 11 bulannya selain beribadah juga bekerja.

Tapi kalau jaman sekarang rasanya impossible bisa seperti itu, kecuali pengusaha mungkin.

Ya setidaknya kalau tidak seperti para sahabat nabi, mengusahakan sebaik mungkin dalam beribadah.

Lalu THRnya gimana? THRnya disimpan, atau bisa juga untuk menutupi kebutuhan yang belum tercukupi sewaktu berbelanja lebaran. Tapi jangan semuanya, sisanya diinvestasikan. Karena kalau menjelang hari raya, pengusaha utamanya properti memberikan promo yang gila-gilaan karena lebih rendah dibanding hari-hari biasa.

Kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha, apalagi generasi milenial yang saat ini menggilai usaha investasi.

Semoga kita tidak menjadi budak dunia, yang hanya terpaku pada uang. Karena sesungguhnya rezeki pemiliknya adalah Allah. Jadi sebaiknya minta juga pada Allah. Usaha, berdoa dan tawakal jangan lupa.


#Day(24)
#OneDayOnePost30HRDC
#WritingChallenge30HRDC
#30HariRamadhanDalamCerita
#bianglalahijrah

Komentar

  1. keinget THRnya dulu selalu disimpan. paling kalaupun dipake setelah kelewat lebaran itupun sekedar beli jajan aja hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya kalo masih single memang gtu ya mam 🤭

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DUNIA BROADCASTING DAN PERJALANAN MEMULAI KARYA

MENEMUKAN DIRI | IKIGAI DAN ANALISIS SWOT

Intip Keseruan Kegiatan Perkuliahan Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga