Setelah Lulus Lalu Apa?

Sumber: design creative santi


Sekarang sudah memasuki tahun ajaran baru, angkatan lama lulus dan angkatan baru masuk. Bagi yang baru masuk studi tentunya akan dipusingkan masalah pelajaran, atau tugas yang menumpuk. Sementara bagi yang sudah lulus, pastinya merasa senang atau bahagia karena sudah terbebas dari beban tugas dan guru/dosen killer. Tapi jangan terlalu larut, karena masa depan menantimu wahai para lulusan baru.

Setelah lulus studi, permasalahan yang dihadapi akan lebih kompleks lagi. Ada berbagai pilihan yang menanti, seperti mau lanjut kerja, kuliah lagi atau menikah saja.

Tentunya dalam memutuskan hal tersebut tidak mudah. Seandainya memutuskan untuk kerja, lalu kerja apa, dimana kerjanya? Apakah sesuai passion atau sesuai bidang yang ditekuni semasa menempuh studi? Lalu kerja di wilayah lokal atau nasional bahkan internasional?

Kemudian kalau memutuskan studi lagi, akan timbul beberapa permasalahan seperti mau lanjut dimana? Jurusan apa? Apakah biayanya ada? Dan berbagai problem yang lainnya.

Dan permasalahan terakhir, ketika akan memutuskan menikah. Akan muncul pertanyaan, apakah dia benar jodohku? Apakah saya sanggup hidup dengan dia? Atau mungkin modal nikah dari mana?

Akan banyak berbagai persoalan dan beragam pertanyaan untuk setiap pilihan yang diambil, tentunya dengan beragam konsekuensi.

Berdasarkan data Disnaker kota Malang, tahun 2019 ini saja ada 7000 orang yang menganggur dan itu merupakan pengangguran terbuka. Jumlah itu baru di kota Malang saja, dan datanya bersumber dari warga lokal Malang. Belum daerah-daerah yang lainnya, seperti kabupaten Malang atau kota Batu. Lalu bandingkan dengan jumlah lapangan pekerjaan yang ada dan mau menerima karyawan baru.

Selain itu, berdasarkan riset, lama waktu menunggu atau gap year bagi lulusan baru atau fresh graduate untuk bekerja rata-rata antara 6-9 bulan. Cukup lama bukan?

Lalu apa yang harus dilakukan dengan waktu selama itu?

1. Siapkan tabungan. Tabungan ini dalam bentuk uang yang berfungsi untuk menunjang kebutuhan hidupmu setelah lulus atau mungkin untuk biaya operasional ketika mencari pekerjaan. Karena ketika sudah lulus, ekspektasi orang bahkan keluarga adalah sudah tidak perlu minta uang lagi, sudah harus mandiri, harusnya balas budi, dan budi-budi yang lainnya.

2. Siapkan rencana. Selama masa menunggu sebisa mungkin buat rencana akan diisi apa hari-hari yang akan terus berlalu. Apakah hanya sekedar tidur-tiduran lalu dimarahi ibu karena dikira tidak mau bekerja, atau mungkin melakukan hal lainnya.

Kalau berdasarkan saran dari sejumlah pakar dan psikologi, sebaiknya selama masa gap year ini buatlah evaluasi seperti selama ini sudah ngapain aja dan apa yang sudah dicapai? Hal ini dilakukan untuk merefleksikan diri sekaligus mengenali diri sendiri. Tentunya nanti juga berguna waktu wawancara kerja, karena akan ada yang menanyakan apa kelebihan dan kekurangan.

Tidak cuma evaluasi, bisa juga melakukan hal-hal positif yang disuka seperti traveling, bertemu komunitas baru, mengikuti sejumlah pelatihan, atau apapun itu yang positif dan barangkali belum pernah dicoba selama masa studi.

Mungkin ketika melakukan sejumlah hal diatas, akan ada pertanyaan baru lagi dan pastinya tidak jauh-jauh dari uang dan kembali ke poin pertama, misal uang jajan sudah dikurangi jadi tidak bisa traveling atau mau ikut kursus malu karena harus minta uang ke orang tua lagi padahal sudah lulus studi.

Beruntungnya, di era industri 4.0 ini segalanya serba mudah. Ada berbagai cara untuk menghasilkan uang, seperti:

1. Berjualan. Sekarang berjualan bisa dengan modal Rp 0, cukup dengan tenaga, waktu dan smartphone. Misal menjadi reseller. Tipsnya biar tidak ragu menjalaninya, mulailah dengan berjualan yang disuka. Kalau suka membaca ya jual buku, suka makan jualan makanan atau jualan pulsa dan kawan-kawannya. Sistemnya bisa PO atau berjualan jasa yang hanya membutuhkan kreativitas.

2. Menjadi tutor. Kalau punya suatu keahlian khusus lalu suka dunia pendidikan, sebaiknya bisa dicoba. Apalagi sekarang juga banyak aplikasi penyedia tutor, jadi tinggal daftar dan promo saja.

3. Freelance. Pekerjaan ini juga bisa memanfaatkan aplikasi pencari pekerja lepas atau diperusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang beverage, atau jasa, dll.

4. Bermitra dengan aplikasi online, seperti grab atau gojek yang tidak cuma menyediakan jasa antar jemput, tapi juga jasa pembersihan dan lain-lain.

Hal-hal diatas, selain mendatangkan financial juga menambah skill utamanya softskill yang pastinya berguna ketika memasuki fase baru.

Jadi jangan ragu atau galau memanfaatkan gap year. Dan ini penting sekali, jangan suka membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain apalagi melihatnya hanya dari layar sosial media karena semua proses itu ada masanya.

"Uang memang tidak dibawa mati, tapi ada orang yang mati-matian mencari uang untuk bertahan hidup." Anonim.

Sumber:
1. CNN
2. Tirto.id
3. Pengalaman sendiri
4. Pengalaman orang lain

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DUNIA BROADCASTING DAN PERJALANAN MEMULAI KARYA

MENEMUKAN DIRI | IKIGAI DAN ANALISIS SWOT

Intip Keseruan Kegiatan Perkuliahan Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga